Kamis, 06 Mei 2010

Seikat Bunga Yang Bikin Sri Mulyani Tertegun

Sri Mulyani Penuhi Panggilan Pansus Century
  - Peristiwa haru mencuat di tengah rencana kepergian Sri Mulyani Indrawati ke Washington, Amerika Serikat untuk menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia. Meski hanya menjabat empat tahun, seorang bawahannya mengkhawatirkan Sri Mulyani tidak bakal kembali ke Indonesia.
Bawahannya, itu adalah seorang Pegawai Telkom Indonesia yang dipekerjakan di Kementerian Keuangan guna membantu bidang supporting IT. Pegawai yang bernama Chairuddin Mirza itu meminta janji Sri Mulyani akan kembali.
"Saya kehilangan ibu, kami tunggu ibu mengabdi ke tanah air?," tanya Mirza kepada Menkeu. "Pasti-pasti," jawab Menteri Keuangan singkat.
Mirza mengaku pengagum Sri Mulyani, karena dengan tiga tahun mengabdi di Kementerian Keuangan mengaku mengetahui secara jelas tabiat bosnya.
Menurut dia, dalam beberapa kesempatan, saat orang lain tidur, lemah fisik, kecapean setelah kerja berhari-hari, Sri Mulyani tetap bekerja.
"Kenangan saya, pernah jam 2-3 pagi, saya menyediakan alat viewer untuk video conference," kenang Mirza. Menurut dia,  Sri Mulyani bekerja keras saat orang lain tidur.
"Itu semangat luar biasa dalam kondisi fisik lemah dan orang lain istirahat, saya hanya memberikan bunga kecil sekedarnya, beliau seorang wanita terbaik yang pernah saya kenal," ujar Mirza.
Pada Kamis siang ini, aksi Mirza sempat mengundang perhatian karena ia sempat membuat Sri Mulyani tertegun dan berkaca-kaca sejenak.
Cerita Mirza ini bermula dalam peresmian Program Unggulan di Kanwil Direktorat Perbendaharaan di Otista, Jakarta Timur.
Sejak pagi tadi pagi, dengan setia Mirza menunggui Sri Mulyani yang akan meresmikan Program Unggulan di Kanwil Perbendaharaan Otista. Menanti dengan serangkaian bucket bunga yang indah dihias pita warna coklat, Mirza memperhatikan Sri Mulyani yang memberi sambutan.
Pemandangan mengharukan terjadi saat Sri Mulyani akan pergi meninggalkan lokasi. Mirza secara tiba-tiba nyelonong di antara pegawai lain dan hendak menerobos barikade keamanan yang biasa mengawal Sri Mulyani.
Tiba-tiba, "Bu, saya Mirza," ujar Mirza memperkenalkan diri kepada Sri Mulyani. Seikat bucket bunga yang digenggamnya langsung disodorkan, tapi dengan ragu.
Mirza yang memakai jaket bergambar logo Kemenkeu itu terdiam. Menahan tangis, ia memaksakan tetap mengejar Sri Mulyani yang akan naik ke mobil dinasnya.
Mirza menangis. Petugas keamanan yang semula sempat melarang Mirza mendekati Sri Mulyani pun akhirnya terdiam karena Sri Mulyani yang melihat Mirza tiba-tiba berhenti.
"Saya sudah tiga tahun bekerja di bawah kepemimpinan ibu. Saya merasa kehilangan,'' kata Mirza bercucuran air mata sambil menyerahkan bucket bunga.
Sri Mulyani pun merespon kejadian mengharukan itu dengan segera. Bucket bunga dari Mirza diambil sembari menepuk pundak Mirza dengan tangannya.
"Plok plok," dua kali tepukan Sri Mulyani. Sedikit ucapan Sri Mulyani yang dipesankan ke Mirza, ia pun langsung pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan dan kesan anda