Kamis, 29 Juli 2010

Palestina Milik Siapa

Default Palestina Milik Bani Israil Bukan Bani Ismail


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّ كَثِيراً مِّنَ الأَحْبَارِ
وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللّهِ
وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلاَ يُنفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللّهِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
9/34. Wahai orang-orang beriman, bahwa kebanyakan dari pemimpin dan guru-guru itu memakan harta manusia
secara batil serta mengelak dari garis hukum ALLAH. Orang-orang yang menimbun emas dan perak, tidak
menafkahkannya pada garis hukum ALLAH, maka gembirakanlah mereka dengan siksaan pedih.

وَكَأَيِّن مِّن قَرْيَةٍ هِيَ أَشَدُّ قُ
وَّةً مِّن قَرْيَتِكَ الَّتِي أَخْرَجَتْكَ أَهْلَكْنَاهُمْ فَلَا نَاصِرَ لَهُمْ
47/13.Berapa banyak negeri, lebih sangat kuatnya daripada negerimu yang telah
mengusirmu, KAMI binasakan mereka, maka tiada penolong bagi mereka.

Ayat 47/13 pada dasarnya ditujukan kepada Nabi Muhammad yang diusir oleh masyarakat kafir di Makkah setelah 13 tahun menyampaikan ajaran Islam. Beliau hijrah ke Madinah di mana Islam mendapat sambutan baik, kemudian bersinar mengembang luas hingga sampai kini masih dinamakan Madinatui Munawwarah. ALLAH tidak menyiksa penduduk Makkah yang mengusir Nabi sesuai dengan janjian bahwa negeri itu selaku Ibu Kota Bumi senantiasa aman makmur terhindar dari berbagai malapetaka dan bencana. Untuk keamanan Makkah demikianlah Nabi meninggalkan negeri asalnya, bukan karena ALLAH tidak sanggup membinasakan orang-orang kafir. Hal ini dinyatakan dalam kandungan Ayat 47/13.
Namun maksud Ayat Suci tersebut juga berlaku bagi setiap penganut Islam yang terusir dari kampung halamannya tersebab patuh melaksanakan garis hukum ALLAH. Perbedaannya terdapat pada sanksi hukum yang harus dikenakan atas orang-orang kafir. Kalau penduduk kafir yang mengusir Nabi Muhammad terhindar dari hukuman duniawi karena untuk menjaga stabilitas keamanan Makkah, maka masyarakat kafir yang mengusir penganut Islam di negeri lain, lambat laun pasti menerima balasan dari ALLAH di dunia kini dan di Akhirat nanti. Hukuman itu berlaku secara logis menurut kausalita wajar, seperti hukuman yang berlaku atas Firaun di Mesir sesudah puluhan tahun baru dibuktikan ALLAH dengan terbenamnya bersama tentaranya di Laut Merah sewaktu mengejar rombongan Nabi Musa yang mematuhi garis hukum ALLAH.
Di samping mendustakan kenabian Musa bahkan berusaha membunuhnya, kesalahan dan kekejaman Firaun banyak sekali di antara lain memperkosa Bani Israil selaku budak, menyembelih anak-anak lelaki mereka dan memberi malu kaum perempuan dengan perbuatan keji seperti dinyatakan Alquran pada Ayat 2/49 serta banyak Ayat Suci lainnya, juga tercantum dalam Bible yang jadi Kitab Suci bangsa itu. Memang lama sekali kezaliman Firaun telah berlaku, dinyatakan sebagai ujian besar bagi Bani Israil. Puluhan tahun kemudiannya, sesuai dengan rencana ALLAH dan jadi bahan pemikiran bagi bangsa itu, sewaktu berlaku transit planet besar di atas orbit Bumi maka terjadilah pembesaran radiasi Surya hingga menimbulkan gelombang pasang di Laut Merah bagian selatan. Air laut bagian utara mengalir ke arah itu lalu terjadilah kekeringan yang ditunggu Musa. Ketika itu Laut Merah belum selebar keadaannya kini yang memang selalu meluas dua sentimeter tiap tahun. Musa dan rombongannya melintasi laut kering itu waktu malam, sementara Firaun bersama tentaranya mengejar dari belakang tanpa pengetahuan atas rencana ALLAH yang pasti beriaku.
Setelah rombongan Musa selamat sampai di seberang air laut yang mengalir ke selatan kembali ke utara ke tempatnya semula. Waktu itu rombongan Firaun digulung oleh lidah air menderu hebat membinasakan mereka semua dan selesailah janjian ALLAH atas penduduk Mesir berdosa waktu itu. Sebaliknya rombongan Bani Israil yang diselamatkan ALLAH dijanjikan jadi penguasa bahagian timur dan barat Laut Merah pada daerah-daerah tertentu, tetapi karena sikap mereka yang opportunis, sebagiannya menyesali perbuatan Nabi Musa yang membebaskan mereka dari perkosaan Firaun. Mereka enggan berjuang membentuk negara baru, takut perang menghadapi orang kafir, lalu ALLAH menentukan mereka hidup bertualang paling parah selama 40 tahun, dan bertualang terus berabad-abad sampai tahun 1947 Masehi setelah perang dunia berhenti dan berakhir dengan peniadaan penjajahan politik langsung. Waktu itu mulailah Bani Israil yang menyangka mengikuti Nabi Musa mendapatkan janjian ALLAH untuk menguasai bagian timur Laut Merah pada daerah tertentu. Mereka mengaku beragama Yahudi selaku penguasa di Palestina, dan selanjutnya akan berkuasa pula di Mesir mempusakai peninggalan Firaun selaku janjian ALLAH yang pasti berlaku. Tentang ini penganut Islam tidak boleh ragu, karena bukan saja sesuai dengan ketentuan ALLAH, tetapi juga sejalan dengan catatan sejarah dan kewajaran pewarisan:
فَانتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَأَغْرَقْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ بِأَنَّهُمْ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا وَكَانُواْ عَنْهَا غَافِلِينَ
7/136. Lalu KAMI membalas mereka, KAMI karamkan mereka (Firaun cs) pada air hanyut (Laut Merah)
karena mendustakan Ayat-ayat KAMI, dan mereka lengah tentangnya.

وَأَوْرَثْنَا الْقَوْمَ الَّذِينَ كَانُواْ يُسْتَضْعَفُونَ مَشَارِقَ الأَرْضِ
وَمَغَارِبَهَا الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ الْحُسْنَى عَلَى بَنِي
إِسْرَائِيلَ بِمَا صَبَرُواْ وَدَمَّرْنَا مَا كَانَ يَصْنَعُ فِرْعَوْنُ وَقَوْمُهُ وَمَا كَانُواْ يَعْرِشُونَ
7/137. KAMI wariskan pada kaum (Bani Israil) tertindas itu timur-timur dan barat-baratnya yang KAMI
berkati padanya (pyramid kuno). Selesailah Kalimat terbaik TUHAN-mu atas Bani Israil karena mereka tabah,
dan KAMI binasakan yang dibikin Firaun serta kaumnya dan apa yang telah mereka bangun.

وَلَقَدْ بَوَّأْنَا بَنِي إِسْرَائِيلَ مُبَوَّأَ صِدْقٍ وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ فَمَا اخْتَلَفُ
واْ حَتَّى جَاءهُمُ الْعِلْمُ إِنَّ رَبَّكَ يَقْضِي بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُواْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ
10/93. Sesungguhnya KAMI tentukan Bani Israil pada ketentuan benar, dan KAMI beri rizki mereka dari
yang baik-baik. Tidaklah mereka berselisihan hingga datang ilmu pada mereka. Bahwa TUHAN-mu
akan melaksankan di antara mereka pada Hari kiamat tentang apa yang mereka berselisihan.

فَإِن كُنتَ فِي شَكٍّ مِّمَّا أَنزَلْنَا إِلَيْكَ فَاسْأَلِ الَّذِينَ يَقْرَؤُونَ
الْكِتَابَ مِن قَبْلِكَ لَقَدْ جَاءكَ الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
10/94. Jika engkau dalam ragu tentang yang KAMI turunkan kepadamu (tentang pewarisan daerah),
maka tanyakanlah pada orang-orang yang membaca Kitab sebelum engkau. Sungguh telah datang
padamu yang logis dari TUHAN-mu, maka janganlah termasuk orang-orang ragu.

وَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الَّذِينَ كَذَّبُواْ بِآيَاتِ اللّهِ فَتَكُونَ مِنَ الْخَاسِرِينَ
10/95. Dan janganlah termasuk orang-orang yang mendustakan Ayat-ayat ALLAH
lalu engkau termasuk orang-orang merugi.

كَذَلِكَ وَأَوْرَثْنَاهَا بَنِي إِسْرَائِيلَ
26/59. Seperti itulah, dan KAMI wariskan dia (Mesir) pada Bani Israil.
وَأَنجَيْنَا مُوسَى وَمَن مَّعَهُ أَجْمَعِينَ
26/65. Dan KAMI selamatkan Musa dan yang bersamanya semua.
ثُمَّ أَغْرَقْنَا الْآخَرِينَ
26/66. Kemudian KAMI tenggelamkan orang-orang lain itu.
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ
26/67. Bahwa pada yang demikian ada Ayat, dan kebanyakan mereka tidak beriman.

Memang banyak di antara manusia yang tidak beriman, khususnya terhadap ketentuan ALLAH mengenai pewarisan negeri bagi Bani Israil. Mereka menyangka Palestina dan Mesir adalah daerah milik bangsa Arab, padahal secara terang dijelaskan ALLAH menjadi warisan Bani Israil. Palestina yang dulunya jadi perkampungan anak cucu Nabi Yakub selaku Bani Israil, dilanjutkan oleh Daud, Sulaiman, Zakaria, Yahya, dan keluarga Imran, kemudian direbut oleh tentara Umar bin Khattab beberapa tahun sesudah Nabi Muhammad meninggal dunia. Begitu pula Mesir sebagai no-man-land karena kaum Firaun telah musnah di Laut Merah, sampai kini masih dikuasai oleh bangsa Arab sebagai kelanjutan kemenangan tentara Umar bin Khattab, padahal secara nyata dan wajar dinyatakan ALLAH jadi warisan Bani Israil. Mereka yang menantang ketentuan ALLAH demikian tentulah mendapat kerugian sebagai yang termuat pada Ayat 10/95.

Reply With Quote

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan pesan dan kesan anda