Rabu, 15 Oktober 2014

Pejalan Kaki yang Dianggap “Kasar” di Jepang

 

Untuk mengatasi hal tersebut, terdapat area-area untuk perokok di Jepang.

 

Wajib Baca! Pejalan Kaki yang Dianggap “Kasar” di Jepang ruang hati | Feb 26, 2014 | Comments 0 Di Jepang, pejalan kaki, sepeda gayung, sepeda motor serta mobil dan lainnya memiliki peraturan sendiri-sendiri yang telah ditetapkan pemerintah. Rata-rata warga Jepang kebanyakan memilih berjalan kaki untuk menuju MRT dari satu tempat ke tempat yang lain. jadi, jangan heran jika banyak pejalan kaki di Jepang. Walaupun kelihatannya sepele dan mudah, Dilansir dari sebuah akun kaskuser bernama kannond,  berjalan kaki pun dapat dianggap “kasar” oleh warga Jepang. Berikut adalah hal-hal “sepele” di Indonesia yang dianggap “kasar” di Jepang saat seseorang berjalan kaki: 1. Merokok Hal yang paling dianggap “kasar” bagi pejalan kaki di jepang adalah berjalan sambil merokok. Di Indonesia, hal ini dianggap biasa, bahkan pengendara motor/mobil pun membawa kendaraannnya sambil merokok. Lalu apa alasan Jepang melarang pejalan kakinya merokok? Alasannya sangat praktis. Penduduk Jepang merupakan masyarakat perkotaan, jika Anda berjalan kaki sambil merokok maka secara tidak langsung Anda akan menghembuskan asap rokok tepat di wajah seseorang yg sedang berjalan, dan juga dapat membakar kulit seseorang saat rokok berada di tangan Anda saat berjalan. Sangat banyak pejalan kaki di Jepang. Jadi, hal itu kemungkinan besar akan terjadi. Untuk mengatasi hal tersebut, terdapat area-area untuk perokok di Jepang.     2. Makan dan Minum  Berjalan kaki sambil makan dan minum juga dianggap kasar di Jepang. Anda akan dianggap rendah jika melakukan hal ini. Di Jepang banyak terdapat vending mechine, jika kalian membeli minuman dari sana, kalian harus meminumnya disamping mesin tersebut, tidak dengan sambil berjalan.   3. Berbicara Sepertinya hal ini sangat sulit dilakukan di Indonesia. Orang Jepang terbiasa tidak berbicara/mengobrol saat mereka berjalan. Menyapa hanya dilakukan dengan menunduk ataupun tersenyum saja. Berbeda dengan orang Indonesia, yang harus cipika cipiki saat bertemu di jalan dan mengobrol panjang lebar. Menelepon saat berjalan juga dianggap kasar di Jepang. Jika kalian ingin menelepon/menerima telpon saat berjalan, silahkan minggir dan carilah tempat yang sedikit memojok. Begitu pula dengan mengetik sms saat berjalan.   Hanya negara maju yang mampu menerapkan kebiasaan ber ETIKA, yang seperti di Negara Jepang, di negara Jepang mulai dari Cara NAIK BIS sampai MENYEBRANG mereka benar – benar ber ETIKA… Sedikit cerita (pengalaman), ada sekelompok Orang “INDONESIA” yang Nge-RUMPI di dalam BIS, langsung di Tegur Keras sama WARGA sekitar yang di dalam BIS… dan kalau ke Perumahan ELIT di Jepang suka ada Barang Bekas yang tergeletak,, biasanya sih banyak yang iseng “AMBIL” buat di taruh di APATO *di indonesia RUSUN / APARTEMENT MURAH MERIAH  mungkin di INDONESIA harus dan Perlu di AJARKAN ATTITUDE ya
Read more at: http://ruanghati.com/2014/02/26/wajib-baca-pejalan-kaki-yang-dianggap-kasar-di-jepang/

Resep Cepat Gemuk tapi Ideal

Resep Cepat Gemuk tapi Ideal

Posted by Obat Sakit on 16 Octuber, 2014

13

Kenapa makan kurma dicampur dengan mentimun?
Karena kurma bersifat panas pada tingkat kedua, dapat memperkuat lambung yang bersuhu dingin sehingga terasa nyaman, selain juga menambah karbohidrat. Kedua makanan itu memiliki sifat yang berbeda dan berlawanan sehingga keduanya mampu memperbaiki kekurangan salah satunya.

Selain untuk untuk menjaga kesehatan, kombinasi dari keduanya juga untuk meningkatkan berat badan dan mengubah bentuk tubuh yang semula kurus menjadi lebih berisi. Hal ini juga pernah dilakukan oleh Aisyah r.a. Telah diriwayatkan ketika akan dipertemukan dengan Rasulullah SAW, Aisyah rutin mengkonsumsi mentimun dan kurma basah untuk mendapatkan tubuh yang ideal. Karena pada saat itu tubuh Aisyah r.a sangatlah kecil.

Riwayat Ibnu Majah, Aisyah r.a berkata,
"Ibuku mengobatiku agar aku kelihatan gemuk saat hendak mempertemukan aku dengan Rasulullah SAW, dan usaha itu tidak membuahkan hasil sehingga aku memakan mentimun dengan kurma basah. Kemudian aku menjadi gemuk dengan bentuk yang ideal."
(HR. Ibnu Majah

Sedikit Mengenal Tentang Daya Tangkap Anak

 

ditulis oleh : Sri ParyatiFriday, 16 October 2014

posting ulang by maryama abdul

Semangat ke sekolah |

"Kenapa Anak saya sudah berumur 6 tahun lebih, masih belum bisa mengenal hurufDan huruf dasar seperti A-I-U-E-O pun mereka tidak bisa mengenalinya. 
Ada apa dengan buah hatiku?".  Pada saat berkumpul bersama orangtua murid di tempat qiral belajar ada seorang ibu yang berkeluh kesah seperti itu. Perilaku anak sih wajar-wajar saja, tidak ada yang berbeda dengan anak yang lain. Akan tetapi daya tangkap si anak sedikit berbeda dengan daya tangkap anak yang lain. 
Pada saat guru pembimbing memberitahu satu huruf misalnya saja huruf 'A', dia akan mengetahuinya. Kemudian hanya selang guru memberi pujian kepadanya '' Wah..., kamu hebat''  dan huruf tersebut coba ditanyakan kembali, alhasil  si anak sudah lupa. 
Masing-masing anak memiliki daya tangkap yang tidak sama. Jika putra putri ayah bunda merupakan salah satu diantara mereka maka ayah bunda harus benar-benar memberikan perhatian yang ekstra. Menyadari sejak dini akan keadaan anak sangat diperlukan.  Orangtua harus benar-benar ekstra waktu dan sabar. Alangkah baiknya jika putra putri ibu memiliki daya tangkap yang tidak sama dengan yang lain maka disarankan untuk memasukkan mereka ke sekolah khusus.
Yang dimaksud sekolah khusus Disini adalah bukan sekolah umun yang memiliki murid banyak dan  hanya dipegang oleh satu guru. Carilah sebuah lembaga pendidikan yang sistem belajar nya seperti les private,yaitu satu murid dipegang satu guru pembimbing. Ini akan membuat anak benar-benar mendapat kan perhatian yang penuh dari guru pembimbing.
Selain itu pada saat berasa di rumah,orangtua khususnya mama yang memiliki waktu lebih banyak daripada ayah harus benar-benar tekun dan sabar dalam membimbing. Jangan pernah memaksa anak untuk melakukan apa yang menjadi keinginan mama.
Anak seperti ini memerlukan kesabaran yang ekstra besar.  Setiap anak dilahirkan sudah memiliki kepintaran masing-masing. Kita sebagai orangtua wajib untuk membimbing serta mengasah segala sesuatu yang ada di diri buah hati kita.

Semoga bermanfa

- See more at: http://blogmamaqiral.blogspot.com/2014/10/sedikit-mengenal-tentang-daya-tangkap.html#sthash.0IJ6Y9yX.dpuf

Selasa, 14 Oktober 2014

Roy Suryo: Timnas U-19 Menurun Lantaran Mengikuti Serangkaian Turnamen dan Ujicoba Moksa Hutasoit - detikSepakbola Senin, 13/10/2014 16:03 WIB

detikSport/Grandyos Zafna

Jakarta - Menpora Roy Suryo angkat bicara soal kekalahan Tim Nasional Indonesia U-19 di Piala Asia U-19. Dia menilai Evan Dimas dkk. mengalami penurunan lantaran mengikuti turnamen dan ujicoba yang digelar beruturut-turut.
'Garuda Muda' gagal melangkah dari fase grup setelah menelan dua kekalahan. Pada laga perdana, mereka takluk 1-3 dari Uzbekistan dan pada laga kedua takluk 0-1 dari Australia. Dengan dua kekalahan itu, praktis target untuk melaju ke semifinal --untuk bisa main di Piala Dunia U-20 tahun depan-- tertutup lebih awal.
"U-19 nggak bisa masuk karena memang terakhir kalau kita lihat satu dua bulan terakhir, ada sedikit decline, gara-gara mereka ikuti turnamen Hassanal Bolkiah di Brunei," ujar Roy.
"Yang saya dengar memang ada sedikit miss, waktu itu harusnya dikirim ke Spanyol. Akhirnya memang dikirim ke Spanyol, tapi dari sisi pembinaan olahraga itu sudah tidak lagi masuk ke peaking time-nya."
"Itu membuat pertandingan pertama dengan Uzbekistan itu dalam kondisi U-19 masih harusnya istirahat, masih belum siap dimainkan. Tapi, apa pun itu, para pemain terbaik dari U-19 termasuk Evan Dimas, Ravi Murdianto dan kawan-kawan, bisa kemudian bangkit dan masuk ke klub mereka dan konsentrasi ke sana."
"Kita masih punya harapan nanti mereka akan masuk di U-21, U-23, dan di bawah U-19 ada pembinaan U-16, U-14, dan U-12. Ini sudah, jangan terpaku dengan ini, segera bangkit dan susun masa depan lebih baik."
Roy pun mengatakan, evaluasi wajib dilakukan dan target baru harus dipancang untuk tim nasional U-19 selanjutnya. Namun, dia menyerahkan evaluasi itu sepenuhnya kepada PSSI.
"Targetnya kan Piala Dunia U-20, target ini 'kan sudah pasti tidak tercapai. Jadi, makanya harus buat target baru. Evaluasi ke dalam saya percayakan kepada Badan Tim nasional PSSI untuk melakukan segala hal dan semoga pemerintahan ke depan bisa mempertahankan ritme ini."
"Ritme ini memang sempat dipertahankan, tapi di ujung ini 'kan ada pergantian pemerintahan itu membuat konsen tidak seperti dulu, saya juga tidak bisa nungguin tiap waktu lagi sehingga pasti akan ada berkurangnya," katanya.

(roz/a2

Sabtu, 11 Oktober 2014

US and UK to play financial ‘war game’

 

 

Mumbai’s skyline

©Subhash Sharma

High ambitions brought low in Mumbai

11:00pm GLOBAL ECONOMY

US and UK to play financial ‘war game’
Main players stage transatlantic simulation of bank crisis

1:47am

HK protesters return to the streets
Demonstrators pitch tents as they bed in for prolonged protest

3:23pm

Chinese migrants smell the coffee at home
Some entrepreneurs leave Europe for fresh opportunities in China

2:48am

Hackers steal card data from K-Mart
Average hit to US companies is now $12.7m as disruption increases

6:20pm

Oil and shares go into reverse
Weaker growth fears hit crude and major indices

Justin Welby, the archbishop of Canterbury

©Getty Images

5:41pm WORLD

Bankers invited to a year in ‘God’s time’
Archbishop offers financiers places in quasi-monastic community

WASHINGTON, DC - OCTOBER 09: Former Chairman of the Federal Reserve Ben Bernanke arrives at U.S. Court of Federal Claims to testify at the AIG trial October 9, 2014 in Washington, DC. The trial is the result of a class action lawsuit brought against the US government by shareholders of AIG claiming that the government violated their rights by grabbing a majority stake in the company as part of the bailout of AIG in 2008. (Photo by Alex Wong/Getty Images)

©Getty

10:31pm COMPANIES

Legal eagle circles AIG’s rescuers
Hank Greenberg’s star attorney gets his talons into Ben Bernanke

In this photo taken on Monday, Aug. 11 2014, workers unload Ebola related aid goods from China at the airport in Conakry, Guinea. Over the decades, Ebola cases have been confirmed in 10 African countries, including Congo where the disease was first reported in 1976. But until this year, Ebola had never come to West Africa. (AP Photo/ Youssouf Bah)

©AP

5:06pm WORLD

China steps up support for Ebola battle
Aid is Beijing’s largest response to overseas humanitarian crisis
Best of Weekend FT

Ten days that shook Hong Kong©Reuters

Models present creations from the Salvatore Ferragamo collection during the 2015 Spring / Summer Milan Fashion Week on September 21, 2014 in Milan. AFP PHOTO / TIZIANA FABI (Photo credit should read TIZIANA FABI/AFP/Getty Images)

©AFP

1:43pm COMPANIES

Global woes weigh on luxury industry
Hong Kong protests the latest bad news to hit sector

A security guard stands inside the Morgan Stanley headquarters in New York

©Bloomberg

9:39pm COMPANIES

Morgan Stanley’s Rosneft deal flounders
Sale of oil trading business at risk due to Russia sanctions

Satya Nadella, chief executive officer of Microsoft Corp., speaks to students during the Microsoft Talent India conference in New Delhi, India, on Tuesday, Sept. 30, 2014. Microsoft will build data centers in India to tap demand for cloud-based computing as it plans to offer its Azure and Office 365 services in the world’s second-most populous nation. Photographer: Graham Crouch/Bloomberg *** Local Caption *** Satya Nadella

©Bloomberg

1:29pm THE TOP LINE from COMPANIES

Nadella’s bad karma over women’s pay
It is hard to believe he would have said the same thing to a man, writes Brooke Masters

©Bloomberg

1:40pm COMPANIES

Blackstone to spin off advisory business
Move to address conflict of interest concerns

Comment and Analysis

Illustration of Patrick Modiano

6:57pm PERSON IN THE NEWS from COMMENT

Patrick Modiano: Shyness and a dark past
Fans say the Nobel laureate for literature has his own genre, writes Anne-Sylvaine Chassany

From left, Swedish footballer Fredrik Ljungberg who will play for the Mumbai team, English footballer David James, who will play for the Kerala Blasters team, French footballer David Trezeguet, who will play for the Pune team and French footballer Robert Pires who will play for the Goa team stand during the unveiling of the trophy of the inaugural Indian Super League (ISL) in Mumbai, India, Sunday, Oct. 5, 2014. The eight-team ISL kicks off on Oct.12. (Staffing/Rafiq Maqbool)

©AP

6:43pm COMPANIES

India’s newest league set to kick-off
Latest attempt to relaunch football into untapped market

Indian children's right activist Kailash Satyarthi laughs at his office in New Delhi October 10, 2014. Pakistani teenager Malala Yousafzai, who was shot in the head by the Taliban in 2012 for advocating girls' right to education, and Satyarthi won the 2014 Nobel Peace Prize on Friday. Satyarthi, 60, and Yousafzai were picked for their struggle against the oppression of children and young people, and for the right of all children to education, the Norwegian Nobel Committee said. REUTERS/Adnan Abidi (INDIA - Tags: SOCIETY PROFILE)

©Reuters

7:27pm GLOBAL ECONOMY

Anti-slavery fighter saves 80,000 children
‘Unassuming and determined’ pacifist in the footsteps of Gandhi

Best comments from our readers

"I agree that reforms could help. But why oh why do policy makers, economists and commentators seek to reach for past levels of demand/growth when it´s clear they were artificially created and totally unsustainable?"
By ExPM on An extraordinary state of ‘managed depression’

"Mr Chen and his family are a wonderful example to us all, especially in the way he has worked from low expectations to considerable success in many aspects of life."
By Paul Munton's Potimarron on China’s migrants thrive in Spain’s financial crisis

Chinese translate the European work ethic

High quality global journalism requires investment. Please share this article with others using the link below, do not cut & paste the article. See our Ts&Cs and Copyright Policy for more detail. Email ftsales.support@ft.com to buy additional rights. http://www.ft.com/cms/s/0/1d5f3c78-4729-11e4-ba74-00144feab7de.html#ixzz3FBLqa4uT

October 7, 2014 7:21 pm

Chinese translate the European work ethic

By Robin Kwong and Rachel Sanderson in Prato

Christine Spolar series, the Chinese in Europe. An artwork by the artist Kaarina Kaikkonen hangs on the wall of the old town in Prato.A portrait of Lucio Yangguang, intermediary between the council and local businesses.©Charlie Bibby

Yang Guang, 27, speaks fluent Italian and English as well as Mandarin Chinese

Hu Jian-bing and Yang Guang are the new Europeans. They work in Prato, a city of 200,000 people just outside Florence in Italy that has the largest Chinese population in Europe. Residency records show about 16,000 Chinese live in the city known for its textiles industry but officials estimate the number could soar to 50,000 when counting illegal labourers.

Mr Hu, a factory owner, settled in the Tuscan city 20 years ago as part of the influx of Chinese attracted by its history as Europe’s textile capital and its stock of empty warehouses for rent.

More
ON THIS STORY

“When we arrived we worked for the Italians. Now they work for us,” says Mr Hu. Chinese-owned ready-to-wear factories in Prato, which flourished as traditional and high-end Italian textile makers were driven out of business, have supported Chinese communities all over Europe.

Mr Hu has two children – a daughter, 21, who lives in Italy and a son in Los Angeles who is about to go to university. He recently bought his son an $80,000 BMW. “Money is rolling in,” he says, explaining his largesse.

“I tell my son the important thing is for him to use his brain and figure out his own way. I have the money to help him start a business if he wants . . . ’ I want [my children] to have to slave away for years before they have enough money to get their feet on the ground,” he says.

Wearing shorts and flip-flops, Mr Hu surveys the factory floor at Macrolotto 1, a warehouse area on the outskirts of the city. He says it is unlikely he will ever return to China. “ People like us, who have come abroad, we can’t catch up to the pace of life in China any more,” he says.

More video

EU data suggest that low-wage Chinese workers are heading back home where economic opportunities are opening up. But as they go, a more educated generation is arriving In Italy and seeing opportunities amid the transition.

Yang Guang, 27, from Qingdao, came to study in Florence on an Italian government grant in 2007. Smart and personable, Mr Yang is intent on assimilating where previous generations of Chinese have not. He calls himself “Lucio” in an effort to fit in more easily. “It means the same – light – as my name does in Chinese,” he says.

Mr Yang studied international economics at Florence University and eventually earned a master’s degree, again fully funded by the Italian government. He is fluent in Italian and English as well as Mandarin Chinese and says there are plenty of jobs for young Chinese working in the luxury goods malls – he has a part-time position at Burberry – but he wants a more fulfilling career.

So he has taken a job with the Prato council as an outreach officer, visiting factories to help owners and their workers assimilate. He believes a private sector market is emerging across Europe for people like him who can help Chinese entrepreneurs make sense of European customs and corporate rules. Prato, rooted in Italian tradition, is a perfect training ground, he says.

“Italy is like a cake. And, maybe, China is like five cakes. But in Italy, there are just five people competing to eat that cake while in China there are millions. So I’m taking my chance in Italy.”

RELATED TOPICS

Selasa, 07 Oktober 2014

GERHANA BULAN TOTAL 8 OKTOBER

GERHANA BULAN TOTAL 8 OKTOBER
Anda Dapat Menyaksikan Gerhana Bulan Total Sempurna di Kota-kota Ini

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Selasa, 7 Oktober 2014 18:09 WIB | Yusran Yunus/JIBI/Bisnis |

|

Harianjogja.com, JAKARTA – Esok hari, 8 Oktober, masyarakat dunia terutama yang berada di wilayah Amerika, Samudra Pasifik, Australia, Asia kecuali Asia Barat, dapat menyaksikan langsung gerhana bulan total (GBT).

GBT ini merupakan momen istimewa, sehingga setiap orang tidak ingin melewatkan begitu saja. Anda yang berdomisili di Kota Sorong dan Jayapura, patut bersyukur karena paling banyak menikmati momen gerhana bulan ini.

Menurut Moedji Raharto, peneliti Observatorium Bosscha F-MIPA ITB sebagaimana dimuat di laman personal.fmipa.itb.ac.id, di beberapa kota yakni Palangkaraya, Banjarmasin, Samarinda, Tanjung Selor, Manado, Gorontalo, Palu, Mamuju, Makassar.

Kemudian, Kendari, Ternate, Ambon, Sorong, Jayapura, Kupang, Mataram, Denpasar dan Surabaya, dapat menyaksikan seluruh momen gerhana bulan total yang akan berlangsung selama 59 menit, sejak pukul 17.25 WIB hingga 18.24 WIB.

“Di kota Tanjung Pinang, Palembang, Bandar Lampung, Pangkal Pinang, Pontianak, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Serang, Jakarta, Pelabuhan Ratu, momen pertengahan gerhana bulan total dapat disaksikan mulai pukul 17.55 WIB hingga 18.24 WIB

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir dalam HUT TNI ke-69

Berita UMP BURUH ,IZIN TAMBANG ,SMARTFREND

  • Rabu, 08/10/2014 07:52 WIB
    Buruh vs Pengusaha di Penentuan Upah Minimum DKI Jakarta 2015
    pabrikburuhnyas.jpgPenentuan UMP DKI Jakarta tahun 2015 semakin dekat. Nasib gaji buruh di Jakarta akan ditentukan dalam waktu dekat di Gedung Balai Kota, Jakarta.
  • Rabu, 08/10/2014 07:46 WIB
    Warisan Migas
    Ganjalan Izin Tambang
    20141006_majalahdetik_149_page_101.jpgPerusahaan tambang mengeluhkan proses perizinan di Indonesia yang lama. Proses perizinan kalah dengan negara tetangga ASEAN lain.
  • Rabu, 08/10/2014 07:39 WIB
    Laporan dari Hong Kong
    Smartfren Gandeng Raksasa Ponsel China
    83370212.jpgSmartfren Telecom tengah menyiapkan suksesor dari Andromax G2. Demi mencetak kesuksesan sebelumnya, operator seluler ini mengajak kerjasama produsen ponsel asal China yang tak

ZULKIFLI HASAN KETUA MPR 2014-2019

 

072147_salamansamapuan.jpg

 

Rabu, 08/10/2014 07:20 WIB

Berebut Ketua MPR

Terpilih Jadi Ketua MPR, Zulkifli Cerita Soal Perintah Hatta Pukul 21.00 WIB

Politisi PAN Zulkifli Hasan terpilih sebagai ‎ketua MPR dalam paket yang diajukan oleh Koalisi Merah Putih di paripurna MPR. Zulkifli mengaku keputusan dirinya diusung sebagai ketua MPR berlangsung tiba-tiba tanpa perencanaan.

Berita Terkait

Gerindra: Semoga PPP Segera Bergabung Kembali ke KMP Terpilih Jadi Ketua MPR, Zulkifli: Kita Siap Sukseskan Pelantikan Jokowi-JK!

Jalan Panjang Pelle Menuju Gli Azzurri

BERITA HANGAT JAGO – JAGO BOLA DUNIA